Selasa, 14 Desember 2010

ojek payung


Hari ini saya mendapatkan suatu inspirasi dari seorang anak yang menawarkan saya sebuah payung. Seperti yang kalian lihat, yaa.. memang benar, anak tersebut adalah seorang ojek payung. Pada saat baru keluar dari sebuah mall di Jakarta Barat, saya ditawarkan sebuah payung oleh seorang anak ; "kak, payung kak.." saya pun menyetujuinya untuk memakai payung tersebut sampai ke tempat tujuan. Namun, pada saat di perjalanan sampai ke tempat parkiran mobil saya.. Anak itu pun rela tidak memakai payung hingga air hujan membasahi kuyub badannya, saya pun menawarkan anak tersebut untuk memakai payung berdua saja ; "Dik, sini.. pakai berdua yuk payungnya.." akan tetapi anak itu pun menolak ; "Tidak apa - apa kak.. saya udah basah kuyub ini, kakak saja yang pakai payung'nya"
Anak itu pun benar - benar mengantar saya hingga saya masuk ke dalam mobil, sesampainya saya di mobil saya pun membuka kaca mobil dan berkata.. "Berapa dik, ojek payungnya tadi?" anak itu pun hanya menjawab ; "Se'ikhlasnya kakak saja.. saya mah terima berapa pun.."
Jujur, bagi saya kalimat seperti itu pun sangat menyentuh ke dalam hati saya. Bagaimana tidak? Jika para pembaca melihat kondisi anak tersebut yang rela mencari nafkah demi sesuap nasi anak tersebut sampai rela dibayarkan berapa pun untuk itu padahal kondisi anak tersebut tidak memungkinkan untuk bekerja lagi terlalu keras, badan yang kecil.. basah kuyub.. kurus dan kedinginan karena air hujan yang membasahi tubuhnya.
Yaa.. dibalik dari sebuah kejadian hari ini, saya pun mengambil hikmahnya dan hal positifnya bahwa kita sebagai masyarakat yang dikatakan "mampu" jaganlah membuat uang kita dengan menghambur - hamburkannya begitu saja akan tetapi cobalah untuk memberi atau menyumbang pada masyarakat yang "kurang mampu" atau "tidak beruntung ini" agar mereka lambat tahun akan terselamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar